Selasa, 12 Januari 2010

OISCA Karanganyar

Informasi lebih lanjut silahkan buka di web dibawah ini..                                      oiscakaranganyar1.blogspot.co.id


Surat Lamaran Ditujukan Kepada
Direktur OISCA TC Karanganyar
Jl. TP. Joko Songo Km. 1,2 Doplang
Karangpandan – Karanganyar 57791
Telp. ( 0271 ) 649 2071
Fax. ( 0271 ) 649 2070

Hp. 
Bp. IB Mei Suparyanto : 081 393 866 622
Bp. Darmanto                : 081 329 468 919 
Ibu. Tri Widarningsih    : 081 329 651 172 

E-Mail : kra.oisca@gmail.com

)* Bagi peserta MAGANG (Dinas Terkait, GAPOKTAN, Mahasiswa dan PKL sekolah pertanian), permohonan pelatihan bisa diajukan setiap saat.

)* Telah di buka pendaftaran bagi siswa baru angkatan ke 31 mulai dari bulan Mei sampai pertengahan Agustus 2015

PHOTO KEGIATAN OISCA TC KARANGANYAR


Kegiatan  Apel Pagi (Tenko)


Kegiatan Senam Pagi


Kegiatan di Lapangan


 




 




Kamis, 07 Januari 2010

Apakah OISCA Itu ?





OISCA merupakan singkatan dari " Organization for Industrial, Spiritual, and Cultural Advancement," yaitu suatu organisasai nirlaba yang berkerja untuk meningkatkan / membangun semangat dan kesadaran serta budaya yang lingkup kerjasamanya bertaraf Internasional.
OISCA didrikan pada tanggal 6 Oktober 1961. Dr. Yonosuke Nakano terpilih untuk memimpin OISCA sebagai presiden pertama, setelah sebelumnyaa beliau memprakarsai sejumlah konferensi bertaraf Internasional. tujuan dari gerakan tersebut adalah ingin membentuk kehidupandunia yang serasi dan masa depan kehidupan yang damai. dari konferendi-konferendi tersebut kemudian di tindaklanjuti dengan ajakan-ajakan dan gerakan-gerakan yang mendapatsambutan dari pimpinan-pimpinan gerakan sosial, keagamaan, kalangan pengusaha, politikus, dan lain-lain, dari seluruh dunia; terutama negara-negara kawasan Asia. perwakilan dari berbagai negara dan kalangan tersebut kemudian bersama-sama mendiskusikan bermacam-macam persoalan yang ada di dunia dan mencapai mufakat, bahwa perlu kiranya untuk mendirikan suatu badan organisasi yang berorientasi obyektif, baik ditinjau dari segi semangat, maupun materinya. disepakati bahwa ke butuhan akan pembangunan kesadaran dan semangat manusia merupakan landasan yang kokoh bagi tujuan kerjasama antar bangsa dan manusia sedunia demi tarcapainya perdamaian dan kehidupan yang harmonis di kemudian hari.
Kesepakatan terhadap pandangan tersebut adalah sebaagi berikut :

"..........Semangat dan kesadaran manusia merupakan kekuatan dasar yang sangat potensial untuk perdamaian dan kemakmuran dunia. Semangat dan kesadaran tersebut merupakan hak milik secara alamiah yang dimiliki oleh setiap manusia dengan kadar yang berbeda. Semangat dan kesadaran tersebut sangat penting hingga pentingnya melebihi kebutuhan manusia akan ruang dan waktu. Karena semangat dan kesadaran bisa menembus batasan atau keadaan yang ditentukan oleh faktor-faktor keduniawan. Dengan semakin tumbuh, berkembangnya semangat dan kesadaran pada diri seseorang, maka tercerminkan dalam tindakan bagi kepentingan orang lain dan keluarganya.........."
Dari konferansi-keofernsi di atas, akhirnya menuntun terbentuknya OISCA secara resmi dan aksinya bertaraf Internasionalyang berkantor pusat di Jepang. setelah OISCA Internasional terbentuk, kemudian di susunlah aksi-aksi untuk mendorong tercapainya cita-cita pendiriannya semula.
Pada pertengahan tahun 1960, negara-negara asia selatan dan tenggara mengalami krisis penyediaan pangan karena musim kemarau yang panjang. OISCA yang pada saat itu belum terbentuk secara resmi, tapi karena keberadaannya sudah di kenal lewat aktifitasnya diminta untuk membantu mengembangkan sektor pertanian di negara-negara yang mengalami krisis pangan tersebut. Kemudian di kirim misi peneliti yang diikiti oleh pengiriman misi pengembangan kerja yang terdiri dari para petani teladan dan sukarelawan lain yang semuanya dari jepang. Mengiringai program tersebut, beberapa teknisi muda bidang pertanian dari berbagai negara Asia tadi diterima untuk mengikuti program pelatihan OISCA di Jepang. Selama masa pelatihan tersebut diajarkan teknik-teknik yang lebih maju melalui praktek pelatihan yang di selenggarakan atas kerjasama dengan para anggota OISCA.
Aktivitas program pengembangan kerjasama OISCA tersebut, dilaksanakan mulai dari pucuk pimpinan ( President OISCA ) beserta para sukarelawan membaktikan dirinya dengan menyumbangkan gagasan-gagasan atau anjuran dan kerja lapangan.
Pertama-tama aktivitas kerjasama ini bukan dengan menerapkan bantuan berupa materi ataupun keuangan, melainkan kerjasama teknik dan personalia. Para aktivis tersebut dengan sukarela memberi layanan tanpa pamrih, dan meraka ini di kirimkan ke lingkungan manyarakat lapisan bawah untuk bekerjasama mitranya.
Dengan keyakinan bahwa untuk mencapai pembangunan yaitu " suatu negara menjadi kuat secara ekonomi dan budaya. maka pertama-tama bidang pertanian dan industri kecik pedesaan harus manjadi prioritas utama pembangunannya.
Jadi dalam hal ini, OISCA ikut berpartisipasi aktif ikut membangun masyarakat pedesaan, dengan menekankan pada pemberdayaan industri dasar dan pertanian juga sektor pendukung lain, sehingga pembangunan tersebut bisa berkelanjutan dan dapat mencapai sasaran.
Meskipun aktivitas yang di tangani OISCA sejak berdiri hingga saat ini semakin luas, tapi semua kegiatan organisasi tetap bertumpu pada peran serta aktif dalam pembangunan masyarakat pedesaan dan pelestarian lingkungan hidup.

Kata INDUSTRIAL dan SPIRITUAL

Kata Industrial yang terdapat dalam singkatan OISCA, bermakna “Kerja Keras“ dalam membangun bidang pertanian, perilanan, kehutanan, maupun melestarikan lingkungan hidup manusia dan terutama membangun Sumber Daya Manusia (SDM) pelaksananya. Jadi, yang dimaksud bukan industri pabrik dalam arti pengertian umum.
Kemudian makna Spiritual dalam hal ini bukan agama secara umum, melainkan tentang semangat dan kesadaran untuk berbuat, mengembangkan dan memelihara meteri dunia, demi kepentingan umat manusia, baik masa kini maupun masa yang akan datang.
Pembangunan manusia seutuhnya tidak lepas dari pembangunan material dan spiritualnya. Pembangunan spirit disini ialah membangun segi budaya, yaitu pola pokir dan kesadaran untuk mengiringi kemajuan yang di capai oleh pembangunan material, sehingga efek negatif yang di timbulkan oleh pembangunan tersebut, baik terhadap pola pikir materialis maupuin lungkungan hidup, bisa diminimalkan.
Pembangunan yang dimaksud OISCA, ialah pembangunan yang berbudaya, dan masyarakat lapisan bawah menjadi prioritas obyek pembangunannya. Diharapkan kepada mereka ini bisa lebih mampu memberdayakan dirinya dan sumber alam yang ada dan mampu bersaingdengan orang yang lebih mapan. Dengan kata lain, OISCA bertujuan mengankat mesyarakat lapisan bawah (Grass Root ) agar dapat hidup lebih layak.
OISCA berkesimpulan bahwa dengan berbudaya yang baik, maka suatu kelompok atau bangsa akan bisa maju dan kuat dari segi material dan spiritual. Dan budaya yang bagus terbentuk dari budaya agrarisnya. Dengan semakin kuatnya pertahanan suatu kelompok di bidang industri pertanian, maka kelompok tersebut akan bisa membangun secara berkelanjutan, dan akan kuat pertahanan moril spiritualnya.

OISCA Mengajarkan "Etika Hidup"
Yang Dikenal Dengan “ ETIKA BUMI “

      Etika Bumi adalah istilah yang disampaikan oleh Dr. Yoshiko Nakano mengenai lingkungan hidup yang harus diperhatikan, karena akhir-akhir ini dirasakan kian memburuk. Untuk ini kepada organisasi-organisasi sukarela swasta diharapkan turut berperan serta aktif dalam mempromosikan penerangan secara umum dan memberikan pendidikin mengenail pelestarian lingkungan hidup. Untuk usaha menanggulangi masalah lingkungan, setiap badan organisasi sukarela swasta harus dapat bekerja sama dengan pemerintah untuk dapat mengambil tindakan, baik formal maupun non-formal secepatnya. Karena dengan bekerja sama dengan pengaruh ideologi / sosialisasi programnya secara politis akan kapat bertuntun ke jenjang pimpinan yang lebih tinggi, sehingga dukungan terhada aktivitas tersebut akan lebih luas dan berbobot.
Berikut ini kutipan makalah bertama “ Etika Bumi “ yang disampaikan oleh presiden OISCA ke II Dr yoshiko Nakano pada konferensi NGO se-Asia Pasifik di Fukuoka – Jepang, yang diselenggarakan pada bulan September 1991 :

“......Banyak sudah orang bijak terkemuka menyampaikan atau menganjurkan beretika hidup secara umum dan luas. Seperti ajaran harus setia kepada negara, harus ingat dan menghormati orang tua, menghormati guru, menolong orang yang kesusahan, tidak berdusta, memakai barang orang lain dengan hati-hati lalu secepat mungkin mengembalikan kepada yang punya, dan sebagainya.
Ajaran-ajran etika yang demikian sangat penting untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang harmonis dan damai. Mengenai ajaran etika ini berbeda antara kelompok dangan kelompok lain, tergantung iklim, agama, budaya, sejarah dal lainnya. Tapi dari perbedaan-perbedaan tersebut, pribadi manusia menjadi subyeknya. Dan tak diragukan subyek etika hidup yang berpusat pada diri manusia sangat penting untuk memelihara meroal kehidupann serta mencapai hidup yang damai dan harmonis. Tapi apa yang terjadi sekarang ini dalam sekala dunia sudah tidak bisa ditangani sesuai standar adat dan etika seperti yang di rumuskan oleh orang-orang bijak tersebut.
Maka dari itu, dengan pertimbangan tersebut di atas, saya ingin menekankan tentang “ETIKA BUMI “ sebagai solusinya, dimana manusia sebagai subyeknya. Artinya karena etika hidup bersubyek pada diri manusia, maka manusialah yang harus hidup beretika terhadap lingkungan, semi ikut menjaga keseimbangan lingkungan hidupnya dan alam secara luas.harus kita sadari adanya undang-undang alamiah sentang siklus kehidupan alam semesta, dimana kekuatan kehidupan mengalir melalui makluk-makhluk hidup yang menyebar di seluruh alam semesta dan semua salaing ada ketergantungan untuk kelangsungan keseimbangannya. Dengan kelangsungan ini manusia tetap bisa memperoleh sumber pengetahuan dan kebutuhan hidup lain yang berlimpah dari kelangsungan alam yang harmonis.
Maka pembangunan kesadaran dan semangat manusia merupakan salah satu cara untuk menyadarkan manusia akan adanya keterkaitan etika hidupnya dengan kelangsungan alam sekitarnya. Dan hal ini akan menuntun kesadaran manusia ke arah mutu lingkungan hidupnya sehingga bumi dapat menjadi tempat hunian yang menyenangkan begi seluruh manusia..........”
          Manusia genarasi sekarang adalah generasi pertama yang bisa melihat bentuk bumi dari ruang angkasa. Kenyataan yang diwujudkan melalui kemjuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut bisa membuat manusia berbuat sebagai pengkonsep globalisme yang baru, yang menghormati dan memperdulikan kelestarian lingkungan.
       Manusia adalah makluk sosial yang banyak menerima anugerah Tuhan untuk bertahan hidup. Maka sudah seharusnyaikut mengurus dan mengendalikan lingkungan hidup, sehingga pola hidup manusia dapat selaras dengan kelestarian alam, sekaligus menghargai serta mensyukuri anugerah Tuhan yang dapat dinikmati manusia.

PROGRAM PENGHIJAUAN OLEH ANAK-ANAK



     Program yang sedang digalakan OISCA saat ini adalah program penghijauan dan penghutanan kembali. Hingga saat ini OISCA sebagau organisasi non-pemerintah telah banyak ikut serta dalam menciptakan hutan-hutan rakyat, khususnya di negara Asia, bekerja sama dengan organisasi swasta lain atau pemerintah. Program ini sedang berjalan di negara Philipina, Malaysia, Thiland, Indonesia, Nepal, dan lain negara. Untuk program ini dari Jepang telah banyak dikirimkan sukarelawan untuk mengoorganisir pelaksanaan program penanaman pohon tersebut. Walau dengan dukungan dana yang sangat terbatas, OISCA masih mampu mengerahkan gerakan penanaman pohon hingga saat ini.
Usaha tersebut memang masih dalam usaha kecil bila dibandingkan dengan proses cepatnya penggundulan hutan yang sedang terjadi. OISCA juga memotivasi dan melibatkan masyarakat pedesaan setempat dimana penghijauan dilakukan, untuk ikut berpartisipasi secara sukarela. Karena masih banyak anggota masyarakat yang belum menyadariarti dan pentingnya penanaman pohon dan memelihara lingkungan.
Melalui program tersebut di atas, dan berbaurnya masyarakat setempat dengan sukarelawan dari Jepang ataupun dari negara lain yang secara khusus datang untuk melaksanakan program tersebut, dengan harapan bahwa masyarakat pedesaan secara bertahap akan menyadari makna penghijauan dan pelestarian alamnya begi kehudipan di masa yang akan datang.
Pada perkembangan program ini, lalu diperkenalkan program CHILDRENS FOREST PROGRAM ( C F P ). Yaitu pelaksanaan penghijauan oleh anak-anak usia sekolah dasar sampai menengah, yang dilaksanakan di negara-negara Asia Pasifik. Untuk mendukun progran CFP ini, di Jepang dipromosikan kepada masyarakatnya untuk ikut menjadi anggota sukarelawan atau donaturnya.
Pelaksanaan program dilapangan dengan melibatkan sekolah-sekolah tingkat dasar dan menengahtersebut supaya siswanya ikut berpartisipasi aktif. Sehingga sedini mungkin kepada para siswa tersebut bisa di perkenalkan akan pentingnya pelestarian lingkungan.
Kepada siswa hal ini juga bisa dijadikan media pelajaran mengenai buah yang akan dihasilkan, manfaat kayunya, pelestarian sumber alam dan lain-lain. Karena mereka sendiri yang menanam, diharapkan mereka akan memotivasi untuk memelihara dan melihat perkembangan pohon yang ditanamnya, sehingga ini nantinya akan menjadi hutan sekoah. Secara langsung program ini bisa menjadi media pendidikan dan promosi penghijauan.

PENGABDIAN TANPA PAMRIH

     OISCA mengabdi untuk kemanusian dan berpartisipasi menciptakan dunia yang damai, dimana sesama manusia saling menjalin pengertian sehingga dapat bekerjasama melalui komunikasi yang benar-benar tulus dari hati ke hati.

    OISCA merupakan organisasi sukarela, yang menghimpun orang-orang yang mempunyai gagasan dan semangat yang sejalan dan saling mendukung. Anggota organisasi sukarela ini, dalam pengabdiannya mempunya semangat gotong royong atau bekerjasama dengan perorangan dan organisasi lain, untuk membutikan pelayanan kemanusiaan TANPA PAMRIH

      Organisasi ini merupakan jaringan semangat pelayanan dan pengabdian bagi orang-orang dengan sepenuh hati ingin membantu dan menyumbangkan gerakannya tanpa pamrih. Kemudian berusaha menyebarkan jaringan kerjasama Internasional secara ideologi dan lebih bisa berdayaguna.

Bantuan Alat Sekolah
Dari DPRD Tokyo Kepada Sekolah CFP


Program Penghijauan di Pesisir Pantai
( MANGROVE)